Kategori
Relationship

Berikut Adalah Tanda-Tanda Dari Si Dia yang Tidak Serius Mencintaimu

Berikut Adalah Tanda-Tanda Dari Si Dia yang Tidak Serius Mencintaimu

Berikut Adalah Tanda-Tanda Dari Si Dia yang Tidak Serius Mencintaimu – Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

Tak selamanya hubungan percintaan yang kamu jalani akan berlangsung aman-aman saja. Kadang harus menemui hambatan yang gak terduga dan bisa membuat hatimu terluka. Salah satunya adalah ketika ternyata pacarmu tidak bersungguh-sungguh mencintaimu.

Padahal sampai sejauh ini, kamu sudah banyak berkorban demi idn poker apk membuatnya senang, lho. Lantas apa saja ciri yang menguatkan dugaan kalau si dia sebenarnya cuma mau main-main saja sama hubungan ini? Berikut tujuh tandanya yang bisa langsung kamu cocokan.

1. Tidak punya inisiatif untuk mengenalmu lebih jauh
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Kalian sudah berpacaran selama lebih dari satu tahun, tapi sepertinya doi gak tahu apa-apa tentangmu, deh. Soal sepele misalkan, makanan kesukaanmu apa, dia gak ngerti. Apalagi bagaimana cara membuat mood-mu membaik kalau lagi ngambek. Boro-boro mencoba menenangkan, eh dia malah ikutan emosi dan jadi marah-marah.

Sementara kamu sudah hafal betul sama tabiatnya. Bisa dibilang telah mengenalnya dari A sampai Z. Gak usah dikode pun kamu paham suasana hati doi tuh kaya apa sekarang. Masa iya, sudah sejauh ini berpacaran dia gak punya inisiatif untuk mengenal kamu lebih jauh, sih? Kalau benar-benar cinta seharusnya hal semacam ini sudah dilakukan sejak dulu, dong.

2. Terang-terangan menyembunyikan hubungan kalian dari orang di sekitarnya
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Memang, sih orang terdekat kalian tahu statusmu dan dia adalah sepasang kekasih. Tapi entah kenapa, dari dulu hingga sekarang doi selalu gak mau mempublikasikan hubungan kalian. Bahkan dia terang-terangan menolak, tiap kali diajak jalan berdua saja. Awalnya kamu bisa maklum, mungkin dia malu disangka bucin atau pamer pacar. Namun lama-lama muncul kecurigaan juga, dong.

Masa sampai setahun pacaran kamu belum pernah datang ke hajatan teman bareng dia, sih? Bukannya menemani pacar ke acara resmi begini adalah hal yang lumrah, ya? Jangan-jangan memang benar, doi gak punya rasa yang spesial ke kamu dan tidak mau mengakui hubungan kalian lagi.

3. Menghindar tiap kali kalian ada masalah
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Ciri selanjutnya bisa dilihat dari bagaimana respon dia dalam menghadapi masalah. Seharusnya kalau benar-benar sayang dan serius sama kamu, doi gak akan lepas tangan begitu ada problem di antara kalian. Dia bakal duduk berhadapan denganmu dan membahas apa jalan keluar yang tepat untuk persoalan ini.

Sebaliknya, jika memang doi gak punya rasa cinta yang sama besarnya denganmu, tentu bakal malas banget repot-repot. Dia lebih memilih pergi dulu sementara waktu sampai kondisinya membaik. Baru setelah itu datang lagi ke kamu, seolah-olah gak pernah terjadi apa-apa. Bikin kesal, kan?

4. Enggan membicarakan soal masa depan, bahkan cenderung sensitif sama topik ini
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Membahas soal masa depan hubungan kalian bukan berarti kamu mau mengajak dia buat cepat-cepat menikah, kok. Tak ada salahnya, lho punya rencana dan membagikan mimpi itu pada pasangan. Dengan begitu kamu sudah membuktikan, bahwa selama ini rasa cintamu ke dia gak main-main. Kalau memang doi punya rasa yang sama harusnya gak perlu keberatan, dong.

Namun sayangnya, baginya membicarakan masa depan bisa jadi topik sensitif yang anti disebutkan. Bilangnya, sih belum siap memikirkan soal pernikahan. Tetapi gak salah juga, kok kalau kamu sempat berpikir bahwa dia gak serius sama perasaannya ke kamu.

5. Gak mau repot-repot berkorban sekali waktu demi menyenangkan dirimu
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Saat tahu pacar lagi kesulitan, tentunya kamu ingin segera memberikan pertolongan. Wajar, dong sebagai kekasihnya kamu menjadi salah satu orang terdekat yang bisa dia andalkan. Harapannya, sih doi bakal melakukan hal yang sama, sih. Sayang, kamu harus puas gigit jari karena ternyata pacarmu ini gak bakal mau direpotkan olehmu.

Apalagi berkorban demi membuatmu senang. Menggunakan waktu libur untuk berkencan denganmu, misalnya. Nyatanya hal semacam ini tidak pernah kamu dapat darinya. Masih yakin kalau doi punya perasaan cinta yang sama besarnya denganmu?

6. Dia lebih nyaman menghabiskan waktu bersama teman-temannya ketimbang dirimu
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Baik sahabat atau pacar, bagimu keduanya punya tempat yang spesial dalam hidup. Makanya sebisa mungkin kamu selalu berusaha membagi waktumu untuk teman dan juga pacar. Jangan sampai berat sebelah dan menimbulkan kecemburuan. Tapi lagi-lagi hal semacam ini seperti gak terpikirkan olehnya.

Di bandingkan bersamamu, doi sepertinya lebih betah nongkrong bareng teman-temannya. Bahkan hal ini berulang kali membuatmu sakit hati karena merasa di baikan oleh pacar sendiri. Giliran di protes, bukannya introspeksi diri, eh dia malah marah-marah dan menuduhmu posesif.

7. Jarang banget bilang ‘I love you’
Terlalu Abai, Ini 7 Ciri Pacar yang Tidak Sungguh-sungguh Mencintaimu

Mungkin bagi sebagaian orang, sering-sering bilang I love you ke pacar itu lebay dan kelihatan norak. Tapi itu bisa jadi bukti kalau kamu benar-benar cinta dan sayang padanya, lho. Sampai harus di tegaskan berkali-kali supaya dia bisa mengakui perasaanmu. Tentu saja, ini gak berlaku bagi doi. Jangankan ngomong ‘aku cinta kamu’, jalan berdua denganmu saja bikin dia risi, kok.

Sedangkan bila di tanya apakah dia cinta sama kamu atau tidak, selalu di jawab iya. Giliran di minta bilang I love you saja doi gak mau melakukannya. Kalau alasannya adalah malu, kan kondisinya kalian lagi berdua saja, nih. Gak ada saksi mata sama sekali, lho jadi gak perlu sungkan lagi, dong.

Kategori
Relationship

Inilah Alasan yang Membuat Kamu Menjadi Lebih Baik Setelah Patah Hati

Inilah Alasan yang Membuat Kamu Menjadi Lebih Baik Setelah Patah Hati

Inilah Alasan yang Membuat Kamu Menjadi Lebih Baik Setelah Patah Hati – Patah hati adalah metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.

Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat bisa “mematahkan hati seseorang”, dan sering dialami ketika sedih dan merasa kehilangan. Apakah kamu pernah merasakan momen patah hati? Tentu momen tersebut sangat menyiksa, bahkan ada yang sampai dilanda depresi selama berhari-hari.

Putusnya hubungan yang di sertai hancurnya perasaan memang salah satu hal yang bisa membuat hidup tidak lagi terasa idn poker apk menyenangkan. Namun, jika kamu mau memandang patah hati sebagai hal positif, sesungguhnya momen ini justru membawamu pada keadaan yang lebih baik. Bingung bagaimana bisa patah hati membawamu menjadi pribadi yang lebih lebih baik dalam menjalani hidup ke depannya?

1. Patah hati bisa membuatmu jauh lebih bijak dalam menaruh ekspektasi pada orang lain
5 Alasan Patah Hati Bisa Membuatmu Jauh Lebih Baik dalam Hidup

Menjalin hubungan asmara dalam jangka waktu yang lama kadang justru menimbun banyak ekspektasi. Gak jarang kamu sudah merancang mimpi besar, padahal sosoknya belum tentu menjadi jodohmu di masa depan. Hal-hal seperti itulah yang kemudian membawamu ke jurang kekecewaan jika ekspektasimu gak sesuai dengan kenyataan.

Nah, kalau kamu pernah berekspektasi tinggi dan justru berujung patah hati, biasanya kamu akan menjadi pribadi yang lebih berhati-hati ke depannya. Kamu bahkan cenderung gak terlalu berekspektasi terhadap apa pun karena kamu paham bahwa segala sesuatu yang kamu miliki sewaktu-waktu bisa mendadak pergi.

2. Patah hati mengajarkanmu bahwa kehilangan adalah sebuah kepastian
5 Alasan Patah Hati Bisa Membuatmu Jauh Lebih Baik dalam Hidup

Gak semua orang paham bahwa kehilangan adalah sebuah kepastian dalam hidup. Sesungguhnya gak ada jaminan orang tersayangmu mampu membersamaimu selamanya. Tanpa sadar pemahaman di atas justru kamu temukan saat mengalami momen patah hati.

Gak perlu bersedih berlebihan saat kamu kehilangan. Pahamilah bahwa kamu adalah salah satu orang terpilih yang diinginkan Tuhan menjadi pribadi lebih kuat dan tangguh. Selain itu, momen kehilangan juga bisa membuatmu belajar tentang keikhlasan dan cara bersabar, bukan?

3. Kamu lebih bisa menghargai waktu usai merasakan patah hati
5 Alasan Patah Hati Bisa Membuatmu Jauh Lebih Baik dalam Hidup

Setelah mengalami momen patah hati, tanpa sadar kamu menjadi pribadi yang lebih menghargai waktu. Mengapa demikian? Karena sebelumnya kamu pernah membuang waktu berhargamu dengan membersamai orang yang salah. Hal itu membuatmu tak lagi berkeinginan menghabiskan waktu untuk melalui asmara penuh drama.

Kegagalan asmaramu membuatmu jadi pribadi yang lebih logis dan realistis. Hidupmu gak lagi kamu habiskan untuk menjadi budak cinta, tetapi lebih giat bekerja dan berusaha menggapai cita-cita. Kalau sudah begini, apa kamu masih menganggap patah hati momen yang buruk bagimu?

4. Kamu juga lebih mengenali dan mencintai dirimu
5 Alasan Patah Hati Bisa Membuatmu Jauh Lebih Baik dalam Hidup

Terlalu fokus mencintai orang lain sampai lupa bahwa diri sendiri belum sempat untuk dicintai. Kira-kira, itulah hal yang paling di sesalkan oleh orang yang mengalami patah hati. Gak bisa di mungkiri bahwa saat patah hati kamu baru tersadar bahwa selama ini kamu menjadi orang yang paling berkorban waktu dan perasaan dalam menjalani hubungan dengan seseorang.

Rasa cinta yang belum di patahkan membuatmu menjadi manusia lupa daratan, bahkan lupa dengan kebahagiaan diri sendiri. Oleh sebab itu, mengalami patah hati justru bisa mengembalikan jati dirimu ke posisi semula. Bukan hanya itu, gak menutup kemungkinan kamu bahkan bisa bertransfomasi menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya.

5. Kamu juga tahu bagaimana cara meletakkan rasa percaya kepada orang lain
5 Alasan Patah Hati Bisa Membuatmu Jauh Lebih Baik dalam Hidup

Mungkin dulunya kamu orang yang mudah percaya kepada orang lain. Kamu beranggapan bahwa selama kamu berlaku baik, kamu pun akan di perlakukan orang lain dengan perlakuan yang sama. Nah, momen patah hati biasanya membuatmu merenungkan ulang stigma yang selama ini kamu pegang.

Mengalami sendiri peristiwa getir seperti di khianati pasangan membuatmu tersadar bahwa kamu gak bisa meletakkan rasa percaya secara sembarangan. Sedekat apa pun kamu dengan seseorang, ada baiknya kamu tetap punya rasa curiga dan waspada. Bukan tanpa alasan, kamu pun pasti tahu bahwa manusia adalah makhluk yang gampang berubah dan di penuhi berbagai godaan.

Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang di rasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak di alami sebagai wujud sakit somatik.

Meskipun “patah hati” biasanya tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama kardiomiopati takotsubo (juga di sebut sindrom patah hati), yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan jantung yang melemah.

Gak selamanya patah hati menjadi momok yang menakutkan. Kalau kamu mau mengambil hikmah, sesungguhnya banyak hal yang bisa kamu pelajari dari momen patah hati tersebut. Gak perlu insecure dan merasa gak beruntung, percayalah bahwa selalu ada bahagia usai hari terburuk sekalipun.

Kategori
Relationship

Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran

Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran, Sepele tapi Fatal

Penyebab Putus Hubungan di Masa Awal Pacaran – Rasa cinta saja tak cukup menjamin kita akan hidup bahagia bersama pasangan. Ada kalanya, kita harus mundur selangkah dan meninggalkan orang yang kita cintai demi menemukan kebahagiaan sejati.

Mengulik lebih luas alasan ‘gak cocok’ yang sering dikambinghitamkan saat putus, apa sebenarnya yang menyebabkan pasangan mengakhiri hubungan mereka yang baru dijalin? Bagaimana dua orang yang sedang hangat-hangatnya bertukar chemistry, mendadak walkout dalam hubungan?

Semakin lama durasi pasangan berbagi kehidupan bersama, semakin kompleks pula faktor yang memengaruhi. Berikut ulas bahasan ini lebih lanjut melalui beberapa penelitian dari ahli.

Kurangnya komunikasi

Dalam hubungan, istilah “diam itu emas” tak selamanya menguntungkan. Sederhananya, komunikasi yang buruk akan mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Goldsmith menambahkan aspek ini dan menempatkannya sebagai alasan kenapa hubungan yang baru berjalan pun bisa berakhir.

“Komunikasi adalah aspek penting dalam hubungan. Jika kamu tak memiliki komunikasi yang baik, kamu tak akan mendapatkan hubungan yang baik. Hubungan menjadi semakin datar. Jadi, duduklah dengan secangkir kopi dan gunakan kata-kata sebagai langkah untuk saling memahami. Kamu akan menemukan banyak hal melebihi apa yang kamu pikirkan saat itu,” terang Goldsmith.

Terlalu sering memberi kritik pada pasangan

Sementara itu, Psikolog Amerika, John Gottman, menyimpulkan analisis teori The Four Horsemen of the Apocalypse, yang mana merupakan prediksi putus dalam hubungan berdasarkan penelitian terhadap beberapa pasangan. Dalam penelitian tersebut, Gottman mengindentifikasi empat tanda awal hubungan akan berakhir.

Menempati posisi pertama, kritik terhadap pasangan ternyata memberi dampak signifikan pada keberlangsungan hubungan. Pengelolaan emosi dan buruknya komunikasi, memicu seseorang memberi kritik. Padahal yang ingin ia sampaikan, mungkin hanya sebuah keluhan kecil.

Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa mengkritik pasangan itu berbeda dengan menyuarakan keluhan terhadap satu isu spesifik. Inilah kenapa alih-alih menyerang secara personal, masalah sebenarnya dapat diselesaikan dengan fokus pada persoalan yang dihadapi.

Kebutuhan afeksi pada pasangan yang tidak terpenuhi

Dilansir residencedaercole.com, psikoterapis Barton Goldsmith, memberi beberapa alasan kenapa hubungan dapat berakhir kapan saja. Salah satunya adalah kurangnya afeksi atau perhatian terhadap pasangan.

Misalnya, ketika kamu gak memberikan afeksi pada pasangan, lambat laun dia akan berhenti memintanya, menganggap bahwa apa yang seharusnya ia dapat dalam hubungan, tak ia dapatkan saat bersamamu. Jika aspek intimacy ini terlewat, saat itu pula pasangan merasa malu untuk memintanya kembali.

Menurut Goldsmith, awal yang manis dari hubungan romantis, bisa dimulai dengan memenuhi kebutuhan intimacy. Ini bukan hanya tentang hubungan sex, melainkan juga perhatian seperti memegang tangan pasangan.

Relationship dealbreaker

Menurut jurnal Personality and Social Psychology Bulletin, Relationship Dealbreakers: Traits People Avoid in Potential Mates (2015), Peter K. Jonason dan beberapa peneliti menyebutkan beberapa kriteria dealbreakers dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan romantis.

Jonason dan peneliti lain mengambil sampel 5.000 orang Amerika dengan rentang usia 21-76 tahun. Dari penelitian ini, mereka menemukan sepuluh relationship dealbreakers, di mana kriterianya adalah sebagai berikut:

  • Penampilan kurang rapi atau kotor
  • Malas
  • Bergantung pada pasangan
  • Tak punya selera humor
  • Kurang percaya diri
  • Seks yang buruk
  • Keras kepala

Pada orang yang mampu menoleransi perbedaan pasangan, beberapa kriteria tersebut barangkali merupakan sifat umum yang dimiliki seseorang. Namun, kamu barangkali juga sepakat bahwa hubungan adalah tentang dua orang yang memiliki preferensi yang sama.

Ini berarti, meski seseorang mengetahui bahwa pasangan punya banyak kelebihan, ada hal-hal tertentu yang tak mampu diterima seperti kriteria dealbreakers  seperti di atas.

Bersikap defensif, yang mana merupakan salah satu respons dari kritik

Mengekspresikan emosi pada pasangan atau mengkritik, barangkali membuat kita lega. Namun, hal ini justru menimbulkan masalah baru, di mana kita menjadi defensif sebagai respons setelah mengkritik.

Kita menunggu pasangan kembali pada kondisi seperti semula. Gottman menempatkan tanda-tanda pasangan putus ini di urutan ketiga.

“Sikap defensif hanya akan meningkatkan konflik jika pasangan yang kritis tidak mundur atau meminta maaf. Ini karena sikap defensif adalah cara untuk menyalahkan pasangan Anda dan ini bukan pengelolaan konflik yang sehat,” jelas Gottman.

Seperti yang dikatakan Gottman, bersikap defensif justru menunjukkan kalau kita sedang menyalahkan pasangan dan ini merupakan manajemen konflik yang buruk dalam sebuah hubungan.

Itulah beberapa alasan kenapa ada orang yang mengakhiri hubungan meski durasi pacarannya baru seumur jagung. Apa kamu juga termasuk dalam hal ini? Sebelum sikap seperti ini membahayakan hubunganmu, mulai sekarang kamu bisa menghindarinya ya!

 

Kategori
Relationship

Ciri Pasangan Pemicu Konflik Bikin Hubungan Retak

Ciri Pasangan Pemicu Konflik Bikin Hubungan Retak, Jangan Toleransi!

Ciri Pasangan Pemicu Konflik Bikin Hubungan Retak – Setiap pasangan yang menjalin hubungan serius tentu ingin kisah asmaranya berakhir di pelaminan. Terlebih lagi jika hubungan tersebut sudah terjalin cukup lama, tentu kita sudah mulai mendambakan pernikahan.

Selain konflik yang cukup menguras batin di lingkungan kerja, kamu pun masih harus menghadapi konflik dalam hubungan asmaramu. Memang benar, konflik akan terus ada dalam hidup manusia. Termasuk dalam hubungan asmaramu, akan selalu ada permasalahan demi permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Namun, tak jarang sebagai manusia kita gagal untuk merespon konflik dengan baik.

Banyak kegagalan suatu hubungan terjadi karena kurang mengenal pasangan dengan baik. Sangat diperlukan kepekaan untuk tahu dan paham, karakter kita dan pasangan itu seperti apa. Di artikel ini, stpauljaycees.org akan membahas beberapa ciri atau tanda seseorang yang berpotensi untuk jadi pemicu konflik dalam suatu hubungan. Apa saja ya?

Punya kecenderungan untuk pakai ‘kacamata’ diri sendiri

Ciri pasangan yang seperti ini, kurang bisa membangun hubungan dengan pondasi yang kokoh. Memakai ‘kacamata’ diri sendiri berarti tidak bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika menghadapi suatu masalah, pasangan cenderung melihat masalah dan berusaha mananganinya dengan sudut pandang dia sendiri.

Membangun suatu hubungan, kita juga harus bisa menempatkan diri pada posisi pasangan. Kalau tidak bisa, bisa jadi pemicu konflik berkepanjangan karena hubungan tidak dibangun oleh satu orang saja.

Dipenuhi dengan pertanyaan, yang berujung membuat asumsi berlebihan

Overthinking bisa jadi salah satu penyebabnya. Terlalu banyak memikirkan suatu hal, kemudian muncul pertanyaan. Dari pertanyaan itulah yang akan membawa pasangan pada asumsi. Misalnya, pasangan yang lihat kita dekat dengan lawan jenis, kalau tidak ada kepercayaan bisa muncul pemikiran negatif. Negative thinking lahir dari kecurigaan, sehingga timbul pertanyaan.

Mudah Berpindah Hati dan Menikah Dengan Perempuan Lain

Awas, dalam kesempatan kecil pun ia bisa memanfaatkan keadaan

Lebih daripada negative thinking dan terlalu posesif, pasangan yang seperti ini jadi racun dalam suatu hubungan. Hati-hati dalam memilih pasangan, kamu harus benar-benar tahu bagaimana karakternya. Jangan sampai kamu terlibat dalam hubungan dimana selama ini kamu hanya dimanfaatkan.

Pasangan yang seperti ini hanya peduli dengan kebutuhannya sendiri, ia selalu mencari kesempatan untuk memanfaatkan kamu demi kepentingannya. Tidak hanya berupa materi, namun juga kasih sayang. Ia dapat menjadi sosok yang begitu baik dan manis, namu mudah juga meninggalkanmu tanpa sebab.