Kategori
Uncategorized

Cara Bisnis Online dari Nol

Cara Bisnis Online dari Nol,Cara bisnis online dapat dipelajari siapa saja, termasuk Anda. Siapa pun bisa sukses memulai bisnis online asalkan menggunakan panduan yang tepat. Dengan membaca panduan ini, Anda telah memulai langkah awal kesuksesan bisnis online Anda!

Rangkuman by lamarieeenfolie

yanbg di support oleh Club388 INDONESIA

Di artikel ini, Anda akan menemukan cara belajar bisnis online bagi pemula. Dimulai dari menentukan produk yang akan dijual sampai memasarkan produk tersebut. Bagaimana cara belajar bisnis bagi untuk pemula? Simak selengkapnya di bawah ini ya!

Belajar Cara Bisnis Online bagi Pemula

Memulai bisnis online memang tidak mudah, tapi bukan hal yang mustahil. Setidaknya ada sembilan langkah utama dalam memulai dan belajar bisnis online gratis. Berikut sembilan langkah cara bisnis online:

1. Temukan Masalah yang Dihadapi Pasar

Produk adalah komponen vital dalam bisnis online. Dengan produk yang sesuai kebutuhan pasar, Anda masih punya potensi untuk memenangkan pasar. Apa yang terjadi jika Anda menyediakan produk yang tidak dibutuhkan pasar? Kemungkinan besar gagal!

Pernyataan di atas bukan tanpa bukti. Menurut penelitian CBS Insight, 42 persen perusahaan rintisan bangkrut karena gagal mengidentifikasi kebutuhan pasar. Kenapa mereka gagal? Karena produk yang mereka tawarkan tidak berhasil menyelesaikan masalah konsumen.

Ingat, dengan membeli produk Anda, hal pertama yang ada di pikiran konsumen adalah masalah mereka terselesaikan.

Jadi ketika memulai bisnis online, jenis bisnis apa pun itu, yang pertama kali harus Anda pikirkan adalah apakah produk Anda dibutuhkan pasar? Apakah produk Anda bisa menyelesaikan masalah konsumen?

1.1. Identifikasi masalah yang dihadapi konsumen

Bagaimana menemukan produk yang dibutuhkan pasar? Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam belajar bisnis online adalah cari masalah! Yup, benar sekali, Anda harus mencari dan mengidentifikasi masalah seperti apa yang dihadapi pasar.

Tidak perlu khawatir kehabisan masalah. Ada ratusan atau bahkan ribuan masalah yang dihadapi konsumen. Anda perlu melakukan observasi lapangan untuk menemukan masalah yang benar-benar dihadapi banyak orang.

1.2. Cari business opportunity di mana saja

Untuk menemukan masalah yang tepat, Anda harus terbuka pada kemungkinan apa saja. Jangan terpaku pada asumsi Anda sendiri. Anda perlu observasi di internet, media sosial, forum review, marketplace, hingga group Facebook.

Selain itu, Anda juga perlu berbicara langsung dengan sampel pasar. Anda bisa mengadakan interview sederhana untuk mendapatkan insight langsung dari orang-orang yang menghadapi masalah tersebut.

1.3. Pilih masalah dengan potensi bisnis

Di langkah belajar bisnis online bagi pemula sebelumnya, Anda sudah mencari dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasar. Anda bisa menemukan puluhan atau bahkan ratusan masalah yang dihadapi pasar. Kini saatnya Anda untuk memilih masalah mana yang bisa Anda atasi.

Tidak semua masalah punya potensi untuk dijadikan bisnis online. Anda perlu mencoret masalah-masalah yang tidak memiliki potensi bisnis. Lalu pilih satu masalah yang punya potensi bisnis dan Anda punya solusinya.

2. Riset Pasar

Setelah memilih satu masalah yang punya potensi bisnis, kini saatnya untuk mulai fokus riset di bidang tersebut. Kenapa harus riset pasar terlebih dahulu? Karena ini merupakan salah satu cara terbaik untuk menemukan ide bisnis online.

Anda membutuhkan data yang objektif sebagai fondasi bisnis online yang kuat. Melalui riset pasar ini, Anda bisa mendapatkan data-data tersebut. Jadi Anda bisa mengambil keputusan yang didasari data-data objektif, bukan sekadar asumsi dan opini.

2.1. Riset keyword

Cara termudah untuk mengecek tren bisnis online adalah dengan riset keyword di mesin pencari. Apa yang dicari orang ketika mencari masalah tersebut di mesin pencari? Dari hasil pencarian, Anda bisa menemukan solusi seperti apa yang mereka butuhkan.

Selain itu, Anda juga perlu mengecek tren pencariannya, kata kunci apa saja yang terkait, berapa besar volume pencariannya, sampai lokasi asal pencariannya. Anda bisa menjalankan riset keyword ini menggunakan keyword tool. Ada beberapa keyword tool yang bisa Anda gunakan, dari Google Trends, Ubersuggest, Semrush, hingga Ahrefs.

2.2. Cek tren di media sosial

Selain tren di hasil pencarian Google, Anda juga perlu mengecek tren di media sosial. Media sosial adalah tempat di mana orang bisa menumpahkan keluh kesahnya, termasuk mereview produk atau layanan.

Ketikkan kata kunci yang berkaitan dengan masalah yang Anda temukan di kolom pencarian media sosial. Anda akan menemukan berbagai postingan orang-orang mengenai masalah tersebut.

2.3. Bergabung ke forum

Konsumen biasanya juga punya forum atau group tersendiri untuk membahas produk yang mereka gunakan. Misalnya, konsumen makeup dan produk skin care punya forum seperti Female Daily. Contoh lain, konsumen layanan domain dan hosting terbaik punya forum Diskusi Web Hosting.

2.4. Buat survei

Setelah mendapatkan berbagai temuan di mesin pencari, media sosial, dan forum online, Anda bisa membuat survei. Informasi yang Anda dapatkan dari berbagai media tersebut baru masalah di permukaan saja.

Melalui survei, Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih detail lagi. Selain itu, Anda juga bisa menanyakan hal-hal yang tidak Anda temukan di media-media di atas. Dengan survei, Anda juga bisa meminta saran dan masukan dari calon konsumen secara langsung.

3. Analisis Kompetitor

Keep your friends close and your enemies closer

Kiranya pepatah di atas cocok diaplikasikan ketika Anda memulai bisnis online. Untuk bisa mengalahkan kompetitor, Anda harus mempelajari mereka terlebih dahulu. Apa kelebihan mereka, bagaimana cara mereka mendekati konsumen, sampai apa kekurangan mereka.

Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa membuat produk yang bisa bersaing dengan kompetitor. Untuk menganalisis persaingan dengan kompetitor, berikut langkah-langkahnya:

3.1. Kelompokkan kompetitor

Anda bisa mengelompokkan kompetitor dalam tiga kategori utama, yaitu kompetitor utama, kompetitor sekunder, dan kompetitor tersier. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:

  • Kompetitor utama: mereka adalah bisnis yang memiliki target pasar yang sama dengan bisnis Anda atau bisnis yang punya produk yang mirip dengan milik Anda.
  • Kompetitor sekunder: mereka menawarkan produk yang sama, tapi menargetkan pasar yang berbeda. Misalnya, Anda punya bisnis guest house maka kompetitor sekunder Anda adalah hotel bintang lima.
  • Kompetitor tersier: mereka tidak secara langsung berkompetisi dengan target pasar Anda. Namun, mereka menghasilkan produk yang masih berhubungan langsung dengan produk Anda.

Mengelompokkan kompetitor membantu Anda untuk fokus. Prioritas utama Anda adalah memenangkan persaingan dengan bisnis-bisnis online di kategori kompetitor utama.

3.2. Kunjungi website kompetitor

Setelah mengelompokkan kompetitor, Anda bisa mulai fokus pada beberapa kompetitor, terutama kompetitor utama Anda. Kunjungi website mereka dan perhatikan setiap detailnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda mengidentifikasi website kompetitor:

  • Seperti apa foto produk mereka? Bagaimana mereka menampilkan produk dan detailnya?
  • Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa informasi yang mereka berikan?
  • Seperti apa bentuk call to action (CTA) di website mereka?
  • Apakah mereka menyediakan newsletter? Jika iya, benefit apa yang mereka berikan kepada subscriber?
  • Bagaimana mereka menampilkan media sosial di website?
  • Seberapa cepat loading website mereka?
  • Apakah website mereka sudah dioptimasi untuk perangkat mobile?
  • Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa konten blognya?
  • Metode customer service seperti apa yang mereka sediakan? Apakah mereka menyediakan layanan bantuan 24 jam?
  • Coba layanan support mereka dan perhatikan berapa lama yang mereka butuhkan untuk merespon pesan Anda.
  • Apakah mereka punya halaman khusus promosi? Jika iya, promosi seperti apa yang mereka tawarkan? Seberapa sering mereka mengadakan promosi?
  • Apa saja menu utama di website mereka?
  • Apakah mereka menampilkan testimoni konsumen di website?
  • Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan?
  • Apa metode pengiriman barang yang mereka sediakan?

Daftar pertanyaan d atas hanya sebagian dari hal-hal penting yang perlu dperhatikan ketika menganalisis website kompetitor. Anda bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan dan website kompetitor Anda. Intinya, Anda harus membuat website yang jauh lebih baik dari kompetitor.

3.3. Kunjungi media sosial kompetitor

Selain website resmi, Anda juga perlu menganalisis media sosial milik kompetitor. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda menganalisis media sosial kompetitor:

  • Media sosial apa saja yang mereka gunakan?
  • Seberapa aktif mereka memposting di media sosial?
  • Apakah mereka responsif terhadap komentar pelanggan di media sosial?
  • Seperti apa konsep postingan mereka d media sosial?
  • Apakah mereka memanfaatkan influencer d media sosial? Jika iya, siapa influencer-nya?

3.4. Cari review kompetitor

Menganalisis website dan media sosial kompetitor saja tidak cukup, Anda juga perlu mengecek review pelanggan mereka. Dari review produk, Anda bisa mendapatkan informasi penting mengenai kelebihan dan kekurangan kompetitor langsung dari pelanggan.

Berikut daftar pertanyaan untuk membantu Anda menganalisis review pelanggan kompetitor:

  • Apa yang membuat pelanggan puas dengan produk dari kompetitor?
  • Apa yang dkeluhkan pelanggan dari produk kompetitor?
  • Apakah harga produk kompetitor terlalu mahal untuk pelanggan atau sudah pas?
  • Berapa lama waktu yang dbutuhkan kompetitor untuk mengirimkan barang?
  • Fitur apa yang paling penting menurut pelanggan?
  • Apakah pelanggan sudah puas dengan customer service dari kompetitor?
  • Apa yang diharapkan pelanggan dari produk kompetitor?
  • Apakah produk kompetitor sudah cukup menyelesaikan masalah pelanggan?

3.5. Identifikasi market positioning kompetitor

Setelah menganalisis website, media sosial, hingga review pelanggan kompetitor, Anda bisa menyimpulkan market positioning kompetitor Anda. Market positioning adalah citra atau image produk yang ada di persepsi pelanggan.

Misalnya, meskipun sama-sama menjual mobil, Lexus dan Avanza punya market positioning yang berbeda. D satu sisi, Lexus memposisikan mobilnya sebagai simbol kemewahan. Di sisi lain, Avanza memposisikan mobilnya sebagai mobil keluarga dengan harga terjangkau.

Untuk mempermudah mengidentifikasi market positioning kompetitor, Anda bisa menggunakan template pertanyaan d bawah ini:

  • Apa yang dcari pelanggan pada produk kompetitor? Apakah mereka mencari harga yang murah? Atau apakah mereka mencari manfaat tertentu tanpa mempedulikan harga?
  • Apa yang dtonjolkan kompetitor untuk memenangkan persaingan? Fitur dan manfaat apa yang paling sering mereka tonjolkan d iklan dan promosi mereka?
  • Apa keunikan produk kompetitor?

Demi mendapatkan sebanyak-banyaknya informasi, Anda bisa daftar newsletter mereka, subscribe blognya, atau bahkan membeli produknya. Dengan begitu, Anda bisa mengidentifikasi secara mendalam apa yang menonjol dan apa yang kurang dari kompetitor.

3.6. Bandingkan harga kompetitor

Harga masih menjadi salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli sebuah produk. Menurut Stax Insight, 50 persen konsumen menganggap harga sebagai salah satu faktor utama ketika membeli sebuah produk.

Oleh karena itu, Anda harus membandingkan harga produk semua kompetitor Anda. Berapa rata-rata harga produk yang sama di pasaran? Di angka berapa, konsumen rela mengeluarkan uangnya untuk membeli produk tersebut.

4. Cari Model Bisnis

Riset Anda tak berhenti di target pelanggan dan produk yang akan djual. Selanjutnya, Anda perlu memilih bisnis model mana yang paling menguntungkan. Karena meski Anda menjual produk yang sama, cara menjualnya bisa berbeda-beda.

Supaya lebih paham, kita langsung bicara contoh saja. Katakanlah Anda tertarik untuk menjual tablet khusus untuk membaca ebook. Jika Anda memiliki modal yang cukup, Anda bisa menyetok beberapa produk fisik untuk djual lewat website atau marketplace.

Lain halnya ketika Anda belum memiliki modal. Anda perlu bekerja sama dengan supplier yang menjual tablet, lalu menjual tablet tersebut melalui sistem dropship. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir dengan stok produk dan inventorinya.

ini sedkit rangkuman yang telah kita tulis dengan narasumber terpecaya lamarieeenfolie